Women who have even just one baby are nearly three times more likely to leak urine and wet themselves, than women who have not had a baby. The more babies you have, the more chance there is that you will leak urine and wet yourself. |
Wanita yang memiliki bahkan satu bayi saja hampir tiga kali lebih mungkin mengalami rembesan air kencing dan mengompol, dibandingkan wanita yang belum pernah melahirkan. Semakin banyak bayi yang Anda lahirkan, semakin besar kemungkinan Anda akan merasakan rembesan air kencing dan mengompol. |
Why do you leak urine after having a baby?When the baby moves down through the birth canal, it stretches the nerves and muscles that keep the bladder shut. These are called the pelvic floor muscles, and they can sometimes be left weak, and not able to keep the bladder from leak ing. Leaking happens mostly when you cough, sneeze, lift or do exercise. It is rare for the bladder to be hurt during birth, but the muscles and nerves often are, and you need to do pelvic floor muscle training to help the muscles get strong again. |
Mengapa anda mengalami rembesan air kencing setelah melahirkan?Ketika bayi bergerak ke bawah melalui jalur untuk melahirkan, pergerakan ini meregangkan saraf-saraf dan otot-otot yang biasanya berguna untuk menutup kandung kemih. Otot-otot ini disebut otot dasar panggul, dan otot-otot ini kadang-menjadi lemah dan tidak dapat mencegah keluarnya air seni dari kandung kemih. Rembesan terjadi kebanyakan pada saat Anda batuk, bersin, mengangkat barang atau berolah raga. Jarang sekali kandung kemih terluka pada saat melahirkan, tetapi otot-otot dan saraf-saraf sering dapat terluka, dan Anda perlu melakukan latihan otot dasar panggul untuk membantu supaya otot-otot itu kembali kuat. |
Will this leaking go away by itself?If you have any leaking, it will not go away if you just ignore it. Leaking is likely to stop if you train your pelvic floor muscles, to help get their strength back. If you don’t get pelvic floor muscle strength back after each baby you have, you may start wetting yourself, as the pelvic floor muscles get weaker with age. |
Apa masalah rembesan ini akan hilang sendiri?Jika Anda mengalami rembesan air kencing, ini tidak akan hilang sendiri kalau Anda mengabaikannya. Kebocoran mungkin akan berhenti jika Anda melatih otot dasar panggul Anda, untuk membantu mengembalikan kekuatannya. Jika Anda tidak dapat mengembalikan kekuatan otot dasar panggul setelah setiap melahirkan, Anda mungkin akan mulai mengompol, karena otot dasar panggul dapat melemah seiring bertambahnya usia. |
How does my bladder work?The bladder is a hollow muscle pump. It fills slowly from the kidneys, and can hold at least one and a half to two cups of urine (300 to 400mls). The bladder outlet tube is kept closed by the pelvic floor muscles. When the bladder is full and you decide to pass urine, the pelvic floor muscles relax when you sit on the toilet, and the bladder squeezes the urine out. Then the same “fill and empty” cycle begins again. |
Bagaimana kandung kemih itu bekerja?Kandung kemih adalah pompa otot berongga. Kandung kemih terisi perlahan-lahan dari ginjal dan dapat menahan paling tidak satu setengah sampai dua cangkir air seni (300 - 400ml). Saluran kemih untuk keluar dijaga tertutup oleh otot-otot dasar panggul ini. Ketika kandung kemih penuh dan Anda memutuskan untuk kencing, otot dasar panggul mengendur ketika Anda duduk di toilet, dan kandung kemih meremas supaya air kencing keluar. Kemudian siklus “isi dan kosongkan" mulai kembali. |
What do my pelvic floor muscles do?See the picture of the pelvic floor. The pelvic floor muscles do a number of things, they:
|
Apa yang dilakukan oleh otot dasar panggul?Lihat gambar dasar panggul ini. Otot dasar panggil melakukan sejumlah hal, yakni:
|
What happens if my pelvic floor muscles are weak after having my baby?
|
Apa yang terjadi ketika otot dasar panggul saya lemah setelah melahirkan?
|
What can I do to stop these things from happening?
|
Apa yang dapat saya lakukan untuk menghentikan hal-hal ini?
|
How can I care for my weak pelvic floor muscles?The birth of a baby might have stretched your pelvic floor muscles. Any ‘pushing down’ actions in the first weeks after the baby’s birth might stretch the pelvic floor muscles again. You can help to protect your pelvic floor muscles by not pushing down on your pelvic floor. Here are a few ideas to help you.
|
Bagaimana saya dapat merawat otot-otot dasar panggul yang lemah?Melahirkan bayi mungkin telah meregangkan otot-otot dasar panggul Anda. Semua gerakan ‘mendorong ke bawah’ yang dilakukan dalam beberapa minggu setelah kelahiran bayi mungkin akan meregangkan otot-otot dasar panggul lagi. Anda dapat membantu melindungi otot dasar panggul Anda dengan tidak mendorong otot dasar panggul anda ke bawah. Berikut ini ada beberapa saran untuk membantu Anda.
|
Where are my pelvic floor muscles?The first thing to do is to find out which muscles you need to train.
If you don’t feel a distinct “squeeze and lift” of your pelvic floor muscles, or if you can’t stop your stream of urine as talked about in Point 3, ask for help from your doctor, physiotherapist, or continence nurse advisor. They will help you to get your pelvic floor muscles working right. Even women with very weak pelvic floor muscles can gain from pelvic floor muscle training. |
Di mana otot-otot dasar panggul saya?Hal pertama yang perlu dilakukan adalah menemukan otot mana yang perlu dilatih.
Jika Anda tidak merasakan perbedaan ketika otot-otot dasar panggul Anda “kencang dan terangkat”, atau jika Anda tidak dapat menghentikan aliran air seni Anda seperti yang dijelaskan pada Poin 3, mintalah bantuan dari dokter, fisioterapis atau perawat khusus kontinensia. Mereka akan menolong Anda supaya otot-otot dasar panggul Anda bekerja dengan baik lagi. Setiap wanita yang memiliki otot-otot dasar panggul yang sangat lemah dapat memetik manfaat dari latihan otot dasar panggul. |
How do I do pelvic floor muscle training?Now that you can feel the muscles working—
While doing pelvic floor muscle training—
|
Bagaimana saya melakukan latihan otot-otot dasar panggul?Kalau Anda sekarang dapat merasakan otot-otot Anda bekerja—
Saat melakukan latihan otot dasar panggul
|
Do your pelvic floor muscle training wellFewer good squeezes are better than a lot of half hearted ones! If you are not sure that you are doing the squeezes right ask for help from your doctor, physiotherapist, or continence nurse advisor. |
Melakukan latihan otot dasar panggul dengan baikMengencangkan otot dengan benar beberapa kali masih lebih baik daripada melakukan banyak tapi dilakukan setengah hati! Jika Anda tidak yakin apakah Anda mengencangkan dengan benar mintalah bantuan dokter, fisioterapis atau perawat khusus kontinensia. |
Make the training part of your daily lifeOnce you have learnt how to do pelvic floor muscle squeezes, you should do them often. Every day is best, giving each set of squeezes your full focus. Make a regular time to do your pelvic floor muscle squeezes. This might be when you:
It’s a good idea to get into the lifelong habit of doing one set of pelvic floor muscle exercises every time you go to the toilet, after passing urine or opening your bowels. |
Jadikan latihan ini bagian dari kehidupan sehari-hariBegitu Anda sudah belajar bagaimana mengencangkan otot dasar panggul, Anda sebaiknya sering melakukannya. Latihan setiap hari itu paling baik, dengan berfokus penuh pada setiap set pengencangannya. Luangkan waktu rutin untuk melakukan pengencangan otot dasar panggul ini. Latihan ini dapat dilakukan ketika Anda:
Akan baik sekali jika Anda bisa membuat kebiasaan melakukan satu set latihan otot dasar panggul setiap Anda ke kamar kecil, setelah kencing atau buang air besar ini menjadi kebiasaan seumur hidup. |
What if things don’t improve?Pelvic floor muscle damage may take up to six months to get better. If things are not getting better after six months, speak to your doctor, physiotherapist or continence nurse advisor. |
Bagaimana kalau tidak ada kemajuan?Kerusakan otot dasar panggul mungkin perlu waktu sampai dengan 6 bulan untuk membaik. Jika tidak membaik juga setelah enam bulan, bicarakan dengan dokter, fisioterapis atau perawat pembimbing khusus kontinensia Anda. |
Also ask your doctor for help if you notice any of the following:
|
Mintalah bantuan pada dokter anda jika anda mengalami hal-hal berikut ini:
|
Seek HelpQualified nurses are available if you call the National Continence Helpline on 1800 33 00 66* (Monday to Friday, between 8.00am to 8.00pm Australian Eastern Standard Time) for free:
If you have difficulty speaking or understanding English you can access the Helpline through the free Telephone Interpreter Service on 13 14 50. The phone will be answered in English, so please name the language you speak and wait on the phone. You will be connected to an interpreter who speaks your language. Tell the interpreter you wish to call the National Continence Helpline on 1800 33 00 66. Wait on the phone to be connected and the interpreter will assist you to speak with a continence nurse advisor. All calls are confidential. * Calls from mobile telephones are charged at applicable rates. |
Cari bantuanTersedia perawat berkualifikasi jika Anda menghubungi National Continence Helpline di nomor 1800 33 00 66* (Senin sampai Jumat, antara jam 8 pagi sampai 8 malam waktu Standar Timur Australia) untuk hal-hal di bawah ini secara gratis:
Jika Anda merasa sulit berbicara dalam atau mengerti bahasa Inggris, Anda dapat mengakses Helpline ini melalui Layanan Penerjemah Telepon di nomor 13 14 50. Panggilan Anda akan dijawab dalam bahasa Inggris, jadi tolong sebut bahasa Anda dan tunggu sambungan teleponnya. Anda akan disambungkan dengan seorang penerjemah yang dapat berbicara bahasa Anda. Beri tahu penerjemah tersebut bahwa Anda mau menelepon National Continence Helpline di nomor 1800 33 00 66. Tunggu sampai Anda disambungkan dan penerjemah tersebut akan membantu Anda untuk berbicara dengan seorang perawat pembimbing masalah kontinensia. Semua panggilan telepon ini sifatnya rahasia. * Panggilan dari telepon genggam akan dikenai biaya sesuai yang telah ditentukan. |